*Ajukan Pangeran Rahim sebagai Calon Ketua DPRD Sulsel *Diputuskan di Rapat Pengurus Harian DPD Golkar Sulsel *Soal Rekonsiliasi dengan Syahrul, Amin Puasa Komentar *Rapat Juga Bahas Konsolidasi Golkar *Agus Tidak Hadir
Makassar, Tribun- Rapat pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (11/4), di Makassar, menolak usulan Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sulsel yang menetapkan Moh Roem sebagai satu-satunya calon Ketua DPRD Sulsel pengganti Agus Arifin Nu'mang. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua DPD I Golkar Sulsel, Amin Syam, di Sekretariat Golkar, Jl Amanagappa.
"Fraksi hanya memiliki hak mengusulkan. Yang menentukan siapa ketua DPRD adalah pengurus DPD I," kata Amin, usai rapat.
Rapat yang diikuti pengurus harian Golkar Sulsel ini sekaligus menjadi rapat resmi pertama Amin setelah pelantikan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang sebagai gubernur dan wakil gubernur, 8 April lalu. Mantan gubernur ini menyebut penentuan ketua DPRD akan dibahas melalui rapat pleno pengurus harian yang dijadwalkan awal pekan depan. "Dua hari ke depan, pengurus kembali rapat," lanjut Amin. Rapat fraksi Golkar sehari sebelumnya hanya menetapkan nama Roem sebagai kandidat tunggal mengisi jabatan yang ditinggalkan Agus. Karena Agus legislator Golkar, sesuai mekanisme internal DPRD, calon pengganti yang diusulkan berasal dari fraksi yang sama. Pengurus GolkarSulsel, Ajeip Padindang, dengan nada berkelakar menyebut lolosnya nama Pangerang terkait dengan "perjuangannya" di dalam rapat. "Catat ini, saya yang memuluskan langkah Pak Pangerang maju bursa kandidat," kata Ajeip sesaat setelah Amin meninggalkan DPD I Golkar Sulsel. Awal Mei Pelantikan Ketua DPRD Sulsel yang baru diperkirakan paling lambat awal Mei mendatang. Setelah FPG mengusulkan nama ke pimpinan DPRD, selanjutnya digelar rapat panitia musyawarah (panmus). Panmus yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulzel, Zaenal Abidin (PDK), menggelar rapat menetapkan jadwal sidang paripurna. Nama yang disepakati di paripurna dikirim ke mendagri untuk mendapatkan surat keputusan (SK). Setelah SK terbit, panmus kembali menggelar rapat menentukan jadwal pelantikan ketua parlemen yang baru. "Masih ada beberapa tahapan yang dilewati sebelum ketua DPRD yang baru dilantik. Pelantikan digelar dalam rapat paripurna," kata Kabag Persidangan DPRD, Fatri Huduri. Tanggapan Fraksi Sejumlah fraksi di DPRD enggan mengomentari hasil rapat FPG ini. Mereka masih menunggu proses resmi proses pergantian ketua DPRD. "Usulan itu baru berasal dari internal Golkar. Kami belum bisa menanggapi sebelum resmi diajukan ke parlemen," kata Wakil Sekeretaris Fraksi PDIP, Husain Djunaid. Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PKS, Akmal Pasluddin. "Kami menunggu nama yang diusulkan Golkar. Sejauh ini belum ada informasi resmi," kata politisi kelahiran Bone ini. Puasa Komentar Amin tidak mau berkomentar saat ditanya soal tawaran rekonsiliasi politik dari pasangan Gubernur-Wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). "Soal itu (rekonsiliasi), saya puasa komentar. No comment," kata Amin. Selain soal rekonsiliasi, Amin menjawab tuntas pertanyaan sejumlah wartawan. Mantan Ketua DPRD Sulsel ini menjelaskan agenda pertemuan pengurus Golkar. Ini juga yang pertama kalinya Amin diwawancarai langsung wartawan. Agus yang juga Wakil Ketua DPD Golkar bidang Keagamaan dan Kerohanian tidak hadir. Amin tiba di sekretariat Golkar sekitar pukul 14.00 siang. Mantan gubernur ini mengendarai Toyota Landcruiser bernomor polisi DD 1 GK. Dia ditemani sopirnya. Amin mengenakan baju koko warna putih dibalut celana hitam plus kopiah hitam di kepalanya. Usai rapat, Amin berkomunikasi dengan sejumlah politisi senior Golkar di depan sekretariat. Ia berbincang sekitar 10 dengan Ajeip Padindang. Tak jelas materi pembicaraan, sampai ia berlalu. Komentar Kandidat Dikonfirmasi terpisah, Pangerang dan Roem menyatakan kesiapannya bersaing di posisi ketua DPRD. Pangerang dan Roem dikenal sebagai politisi senior Golkar. Di internal DPRD, keduanya memegang jabatan bergengsi. Roem adalah ketua komisi bidang pemerintahan. Sementara Pangerang dipercaya sebagai ketua fraksi membawahi 32 legislator Golkar. "Inilah dinamika dan konsekwensi politik. Suatu saat Anda harus bersaing dengan sahabat Anda sendiri," komentar Pangeran sambil melirik Roem. Sementara Roem menilai keputusan mengusulkan dua nama ke DPRD sesuai dengan prosedur pengusulan pimpinan DPRD. "Fraksi memang harus mengusulkan minimal dua nama. Pemilihan akan dilakukan melalui rapat paripurna," kata politisi kelahiran Sinjai ini. Agenda Rapat Selain membahas bursa ketua parlemen, rapat Golkar juga membicarakan sejumlah agenda strategis terkait persiapan menghadapi Pemilu dan Pilpres 2009. "Salah satu agenda rapat terkait pembentukan badan pemenangan pemilu (bappilu) se Sulsel. Namun kita masih menunggu petunjuk penyempurnaan dari DPP," kata Amin. Selain pembentukan bappilu, rapat juga membahas persiapan orientasi calon legislatif (caleg) Golkar angkatan kedua. Orientasi ini menjadi tanggung jawab bidang organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK) yang dikoordinir Pangerang Rahim. Bappilu dan OKK termasuk dua bidang di internal Golkar yang bertanggung jawab teknis seleksi caleg dan pemenangan pemilu. Pembentukan Bappilu Golkar dan orientasi caleg dalam rangka persiapan konsolidasi partai beringin ini. Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar meloloskan 33 (44 persen) wakilnya dari total 75 kursi di parlemen Sulsel. Suara ini menguasai 43,85 persen perolehan suara (1.644.635) dari total 3.750.299 suara sah.
Rapat yang diikuti pengurus harian Golkar Sulsel ini sekaligus menjadi rapat resmi pertama Amin setelah pelantikan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang sebagai gubernur dan wakil gubernur, 8 April lalu. Mantan gubernur ini menyebut penentuan ketua DPRD akan dibahas melalui rapat pleno pengurus harian yang dijadwalkan awal pekan depan. "Dua hari ke depan, pengurus kembali rapat," lanjut Amin. Rapat fraksi Golkar sehari sebelumnya hanya menetapkan nama Roem sebagai kandidat tunggal mengisi jabatan yang ditinggalkan Agus. Karena Agus legislator Golkar, sesuai mekanisme internal DPRD, calon pengganti yang diusulkan berasal dari fraksi yang sama. Pengurus GolkarSulsel, Ajeip Padindang, dengan nada berkelakar menyebut lolosnya nama Pangerang terkait dengan "perjuangannya" di dalam rapat. "Catat ini, saya yang memuluskan langkah Pak Pangerang maju bursa kandidat," kata Ajeip sesaat setelah Amin meninggalkan DPD I Golkar Sulsel. Awal Mei Pelantikan Ketua DPRD Sulsel yang baru diperkirakan paling lambat awal Mei mendatang. Setelah FPG mengusulkan nama ke pimpinan DPRD, selanjutnya digelar rapat panitia musyawarah (panmus). Panmus yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulzel, Zaenal Abidin (PDK), menggelar rapat menetapkan jadwal sidang paripurna. Nama yang disepakati di paripurna dikirim ke mendagri untuk mendapatkan surat keputusan (SK). Setelah SK terbit, panmus kembali menggelar rapat menentukan jadwal pelantikan ketua parlemen yang baru. "Masih ada beberapa tahapan yang dilewati sebelum ketua DPRD yang baru dilantik. Pelantikan digelar dalam rapat paripurna," kata Kabag Persidangan DPRD, Fatri Huduri. Tanggapan Fraksi Sejumlah fraksi di DPRD enggan mengomentari hasil rapat FPG ini. Mereka masih menunggu proses resmi proses pergantian ketua DPRD. "Usulan itu baru berasal dari internal Golkar. Kami belum bisa menanggapi sebelum resmi diajukan ke parlemen," kata Wakil Sekeretaris Fraksi PDIP, Husain Djunaid. Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PKS, Akmal Pasluddin. "Kami menunggu nama yang diusulkan Golkar. Sejauh ini belum ada informasi resmi," kata politisi kelahiran Bone ini. Puasa Komentar Amin tidak mau berkomentar saat ditanya soal tawaran rekonsiliasi politik dari pasangan Gubernur-Wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). "Soal itu (rekonsiliasi), saya puasa komentar. No comment," kata Amin. Selain soal rekonsiliasi, Amin menjawab tuntas pertanyaan sejumlah wartawan. Mantan Ketua DPRD Sulsel ini menjelaskan agenda pertemuan pengurus Golkar. Ini juga yang pertama kalinya Amin diwawancarai langsung wartawan. Agus yang juga Wakil Ketua DPD Golkar bidang Keagamaan dan Kerohanian tidak hadir. Amin tiba di sekretariat Golkar sekitar pukul 14.00 siang. Mantan gubernur ini mengendarai Toyota Landcruiser bernomor polisi DD 1 GK. Dia ditemani sopirnya. Amin mengenakan baju koko warna putih dibalut celana hitam plus kopiah hitam di kepalanya. Usai rapat, Amin berkomunikasi dengan sejumlah politisi senior Golkar di depan sekretariat. Ia berbincang sekitar 10 dengan Ajeip Padindang. Tak jelas materi pembicaraan, sampai ia berlalu. Komentar Kandidat Dikonfirmasi terpisah, Pangerang dan Roem menyatakan kesiapannya bersaing di posisi ketua DPRD. Pangerang dan Roem dikenal sebagai politisi senior Golkar. Di internal DPRD, keduanya memegang jabatan bergengsi. Roem adalah ketua komisi bidang pemerintahan. Sementara Pangerang dipercaya sebagai ketua fraksi membawahi 32 legislator Golkar. "Inilah dinamika dan konsekwensi politik. Suatu saat Anda harus bersaing dengan sahabat Anda sendiri," komentar Pangeran sambil melirik Roem. Sementara Roem menilai keputusan mengusulkan dua nama ke DPRD sesuai dengan prosedur pengusulan pimpinan DPRD. "Fraksi memang harus mengusulkan minimal dua nama. Pemilihan akan dilakukan melalui rapat paripurna," kata politisi kelahiran Sinjai ini. Agenda Rapat Selain membahas bursa ketua parlemen, rapat Golkar juga membicarakan sejumlah agenda strategis terkait persiapan menghadapi Pemilu dan Pilpres 2009. "Salah satu agenda rapat terkait pembentukan badan pemenangan pemilu (bappilu) se Sulsel. Namun kita masih menunggu petunjuk penyempurnaan dari DPP," kata Amin. Selain pembentukan bappilu, rapat juga membahas persiapan orientasi calon legislatif (caleg) Golkar angkatan kedua. Orientasi ini menjadi tanggung jawab bidang organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK) yang dikoordinir Pangerang Rahim. Bappilu dan OKK termasuk dua bidang di internal Golkar yang bertanggung jawab teknis seleksi caleg dan pemenangan pemilu. Pembentukan Bappilu Golkar dan orientasi caleg dalam rangka persiapan konsolidasi partai beringin ini. Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar meloloskan 33 (44 persen) wakilnya dari total 75 kursi di parlemen Sulsel. Suara ini menguasai 43,85 persen perolehan suara (1.644.635) dari total 3.750.299 suara sah.

0 komentar:
Posting Komentar