"...Sebagai kelompok Cipayung yang mendirikan KNPI, kami merasa tidak diposisikan dengan layak,"
Imanuel Mesalangi,
Ketua Cabang GMKI Makassar
ERA keterbukaan dan liberalisasi demokrasi berangsur mengubah paradigma politik. Seseorang tak bisa lagi menggantungkan masa depan karier politiknya hanya karena dia anak pejabat.
Pernyataan Imam Ali bin Abi Thalib, "Laesal fata man qaala kaana abi, walakinnal fata, man qaala ha ana dza (bukanlah pemuda sejati yang mengatakan saya adalah anak 'pejabat atau penguasa', tapi pemuda sejati adalah yang berani mengatakan sayalah si anu)," tampaknya memiliki konteks di Sulsel.
Sejumlah anak dan kerabat pejabat sepertinya tak rela melepas peluang sekecil apapun untuk merebut posisi strategis yang bisa mengantar mereka ke posisi terhormat, termasuk memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di daerahnya. (lihat, Putra Bupati Nahkodai KNPI)
Kemal Redindo Syahrul Putra, anak Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulsel terpilih, juga mulai aktif dan dikader untuk mengenal kerja organisasi pemuda di KNPI. Di kepengurusan DPD KNPI Kota Makassar 2008-2010, nama putra Syahrul itu terdaftar sebagai ketua departemen budaya.
Putra mantan Bupati Bulukumba, Randi Susanto Patabai, yang juga anak mantu mantan Gubernur Amin Syam, sempat masuk bursa ketua KNPI Sulsel, sebelum mundur dari pencalonan dan masuk menjadi wakil bendahara di kepengurusan Ilhamsyah Azikin.
Beberapa daerah di Sulsel membuktikan. Musda KNPI setempat menempatkan putra bupati di pucuk pimpinan (Lihat, Anak Bupati Nakhodai KNPI). Bahkan ada yang tidak puas dengan hanya sekali. Putra Bupati Pinrang A Nawir Patiwiri, Andi Pawelloi Nawir, oppo di KNPI, Februari lalu.
Sekretaris DPD I KNPI Sulsel, Alamsyah Demma, melansir sejumlah anak bupati yang menakhodai KNPI di kabupaten/kota di Sulsel. "Yang baru musda, ada dua, Maros dan Pinrang. Masih ada beberapa daerah yang akan memunculkan anak bupati sebagai kandidat ketua.
Putra Bupati Jeneponto Radjamilo, Azhari F Karaeng Radja, yang kini memimpin KNPI setempat tetap menargetkan untuk oppo. Di Luwu, musda KNPI setempat bakal menampilkan putra Bupati Basmin Mattayang, Arham Basmin, sebagai kandidat ketua.
Sejumlah OKP kelompok Cipayung, menarik kepengurusan dari KNPI. GMKI dan GAMKI, menarik kadernya dari kepengurusan KNPI Makassar periode ini . "Kami menarik kader, karena kami tidak dihargai lagi dalam komposisi kepengurusan. Sebagai kelompok Cipayung yang mendirikan KNPI, kami merasa tidak diposisikan dengan layak," ujar Ketua GMKI, Imanuel Mesalangi.
Kader GMKI dan GAMKI hanya ditempatkan dalam anggota komisi di kepengurusan KNPI Makassar. Mereka tersisi dari kader pemuda lain yang diposisikan melalui perdebatan alot formatur.
Tampaknya, para bupati menaruh harapan besar menitipkan generasi pelapis mereka di KNPI. "KNPI harus mampu menjadi wadah pencetak generasi peretas yang mampu menjawab tantangan sejarah," ujar tokoh pemuda AM Iqbal Parewangi.
Tapi, kapabilitas dan kemampuan para anak bupati ini juga tak bisa diragukan. Latar belakang pendidikan dan kemampuan mereka tentulah jadi pertimbangan. "Bupati tak punya anak," kata Ilhmasyah Azikin, mengomentari kapabalitas dan kemampuannya.(as kambie/mansur am)
Dulu Dijatah, Sekarang Tak Lagi
"SAYA bangga bisa masuk KNPI pada saat KNPI masih dihuni putra tokoh-tokoh berpengaruh dan pejuang di Sulsel," demikian komentar Ketua Bidang Riset dan Teknologi DPP KNPI Armin Mustamin Toputiri, Selasa (1/4).
Sebagai anak kampung yang kuliah di Makassar, Armin mengaku bangga bisa ikut menjadi bagian di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel. Armin aktif di KNPI, pada tahun 1990-an. Tahun 2001-2004, Armin menjadi Sekretaris KNPI Sulsel mendampingi Arfandy Idris.
Pada saat itu, katanya, pengurus di KNPI masih didominasi wajah putra pejuang seperti Agus Arifin Nu'mang, Hoist Bachtiar, A Jaya Sose, dan Nini Lantara.
Pada masa Orde Baru, KNPI menjadi primadona anak pejabat. "Kalau sudah menjadi ketua KNPI pada masa Orde Baru, berarti jatah menjadi anggota DPR atau DPRD sudah di tangan," ujarnya.
Praktik seperti itulah yang melahirkan gerakan yang menuntut KNPI dibubarkan. Gerakan ini muncul dari kampus. Armin mengaku ikut aktif meneriakkan agar KNPI dibubarkan karena hanya menjadi wadah anak-anak pejabat.
"Setelah masuk, saya pelajari, ternyata KNPI tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tapi niat saya untuk membubarkan KNPI tetap terwujud dengan membubarkan sistem lama lewat Paradigma Baru KNPI 2025," jelas Armin.
Armin adalah penggagas sekaligus tim perumus Paradigma Baru KNPI 2025 yang diresmikan dalam Kongres KNPI tiga tahun lalu.
"Inti Paradigma Baru KNPI itu adalah menjadi KNPI sebagai wadah pengembangan potensi pemuda yang berbasis kinjerja dan kemampuan individu. Pemuda diajak berkompetisi berdasarkan kompetensi masing-masing," kata Armin.(as kambie)
tanggapan ketua KNPI Sulsel
Bupati Tak Punya Anak
KNPI adalah ruang terbuka yang bisa diakses siapa saja. Sejauh pengamatan saya, pemilihan ketua KNPI berlangsung demokratis.
Lagipula organisasi ini dikawal para pemuda yang memiliki kapabilitas dan latar belakang organisasi yang sudah mapan. Mereka ber-KNPI tidak sekedar mencoba peruntungan kemampuan manajerial organisasinya.
Saya perlu sampaikan bahwa bupati tidak punya anak. Bupati adalah jabatan institusional. Kalau anaknya Azikin (Solthan/bupati Bantaeng), Najamuddin (Aminullah/Bupati Maros), memang ada.
Suksesi KNPI bebas dari intervensi birokrat. Pemuda termasuk garda terdepan menyuarakan penolakan terhadap intervensi birokrat. KNPI akan rusak kalau ketua dipilih berdasarkan latar belakang genetika. KNPI wadah keberhimpunan pemuda sehingga membutuhkan pemimpin yang teruji.
Tapi jalan untuk sampai ke sana (Ketua KNPI) tidak mudah. Mereka terpilih karena kemampuan melakukan komunikasi, penggalangan, visi-misi yang diterima mayoritas anggota KNPI. (sur)
*Ilhamsyah Azikin, Ketua DPD KNPI Sulsel
ulasan:
Pencipta Generasi Peretas
SEJATINYA, KNPI menjadi wadah meretas paradigma pengembangan keilmuan yang berbasis pada budaya dan potensi lokal. Hal ini diharapkan, dengan ber-KNPI, pemuda mampu untuk meningkatkan kesadaran politik dan kesejahteraan ekonomi rakyat.
KNPI harus mampu mensinkronkan aktivitasnya dengan visi-misi sebagai "pencipta generasi peretas" yang mengakar di hati dan kepentingan masayarakat. Bukan menjadi "penelor generasi penetek" yang memulung hidup dari kepiawaian berupeti dan berproyek.
Sangat merisaukan jika dari KNPI lahir generasi yang pecundang zaman, yakni generasi yang tidak mampu menjadikan diri sebagai bagian dari perubahan dan sejarah yang terjadi.(bie)
AM Iqbal Parewangi, Deklarator dan Ketua MPP ICMI Muda Pusat
anak bupati nakhodai KNPI
* Ketua DPD I KNPI Sulsel: Ilhamsyah Azikin Solthan (Putra Bupati Bantaeng, Azikin Solthan)
* Ketua DPD II KNPI Jeneponto: Azhari Fakhririe Karaeng Radja (Putra Bupati Jeneponto, Radjamilo)
* Ketua DPD II KNPI Pinrang: Andi Pawelloi Nawir (Putra Bupati Pinrang, Andi Nawir Pasinringi)
* Ketua DPD II KNPI Sidrap: H.Andi Faisal Ranggong (Putra Bupati Sidrap, Andi Ranggong)
* Ketua DPD II KNPI Maros: Ilham Najamuddin (Putra Bupati Maros, Najamuddin Aminullah)
* Ketua DPD II KNPI Takalar: Natsir Ibrahim (Putra Bupati Takalar, Ibrahim Rewa)
(Harian Tribun Timur, 2/4/2008)
19 April 2008
SELAMAT DATANG GENERASI KEDUA ! (Putra Bupati Ramai-ramai Pimpin KNPI)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Sur...
Selanat datang di dunia maya via blog. Tapi nampaknya blog ini perlu digarap secara profesional. Salam hangat. AmT
Posting Komentar